Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia

Kedatangan Portugis Di Indonesia

Hallo,Guys Sahabat Suka_Sejarah Kalian pasti tau kan kenapa rempah-rempah menjadi salah satu alasan terbesar Bangsa Eropa datang ke Indonesia? Rempah-rempah yang dijual ke Eropa asal Indonesia ternyata dijual sangat tinggi. Hal ini karena sudah melalui pihak ketiga. Untuk itu, Bangsa Eropa ingin mengambil rempah-rempah langsung dari wilayah Indonesia. Bangsa Eropa langsung datang ke Maluku dan membuat Indonesia menjadi tujuan para pedagang Bangsa Eropa. Kedatangan mereka tidak hanya berdagang, melainkan juga mengambil alih perdagangan dan menguasai wilayah di Indonesia penghasil rempah-rempah. Beberapa negara Eropa yang masuk ke Indonesia adalah:

1.Bangsa Portugis

Portugis merupakan  negara yang pertama kali sampai di Indonesia. Terdapat tiga tujuan Portugis langsung ke Indonesia yang dikenal Dengan yaitu:
A. Glory: Tujuan petualangan dengan mencari negara jajahan untuk mencapai kejayaan, dan memperoleh kekuasaan.
B. Gold: Tujuan ekonom mencari keuntungan dan hasil besar dalam perdagangan rempah-rempah. 
C.   Gospel: Tujuan menyebarkan ajaran Nasrani.

Portugis sangat bersemangat  untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga segera melakukan berbagai penjajahan. Di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque berhasil menguasai Malaka pada 1511. Kemudian 1512, Portugis berhasil menguasai Ternate dengan mengadakan perjanjian bersama Kerajaan Ternate. Portugis dan Spanyol sama-sama ingin menguasai dunia. Ketika Portugis bersekutu dengan Kerajaan Ternate, Spanyol juga sudah bersekutu dengan Kerajaan Tidore. Mereka pun bermusuhan. Perjanjian Saragoza dikeluarkan untuk membagi dua wilayah. Berikut isi perjanjian Saragoza: Daerah utara garis Saragoza adalah kekuasaan Portugis Daerah selatan garis Saragoza adalah kekuasaan Spanyol. Dengan adanya perjanjian tersebut, Spanyol harus kembali ke Filipina dan melepaskan Kerajaan Tidore.
Setelah berhasil menguasai Malaka, Portugis ingin menguasai Sumatera dengan ladang lada terbesar. Namun, Kerajaan Aceh berhasil menggagalkan. Di Pulau Jawa, Portugis mendapat sambutan baik di Pasuruan. Di kawasan lainnya, Portugis hanya berhasil menetap di Timor.

2.Bangsa Spanyol

Kedatangan Spanyol ke Indonesia hampir sama dengan Portugis, yaitu mencari kekayaan, daerah jajahan, dan menyebarkan agama Nasrani. Pada 8 November 1521, kapal dagang Spanyol tiba di Maluku setelah melewati Filipina, Kalimantan Utara, dan Tidore. Di Tidore, Spanyol disambut baik. Hal ini karena Kesultanan Tidore terlibat persaingan ekonomi di bidang perdagangan rempah-rempah dengan Kerajaan Ternate. Sehingga Kesultanan Tidore membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah lebih dahulu bersekutu dengan Portugis.
Peta Perjanjian Tordesilas

Kedatangan Spanyol tentu mengganggu Portugis, karena akan terjadi persaingan dalam perdagangan rempah-rempah dalam monopoli dunia. Sehingga terjadi konflik. Portugis menuduh Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas pada 1494. Isi perjanjian tersebut: Membagi dunia di luar Eropa menjadi duopoli eksklusif antara bangsa Spanyol dengan Portugis. Wilayah Sebelah timur dimiliki Portugis sedangkan wilayah barat oleh Spanyol. Namun Spanyol tetap teguh bahwa Maluku kekuasaannya. Untuk menyelesaikan konflik tersebut Portugis melakukan perundingan di Saragosa pada 1529. Perundingan itu membuahkan hasil Perjanjian Saragosa untuk memperjelas Perjanjian Tordesillas. Bangsa Inggris Perhatian Bangsa Inggris kepada Indonesia sudah dimulai oleh penjajah F. Drake singgah di Ternate pada 1579. Kemudian datang ekspedisi lain yang dikirim pada abad ke-16 melalui kongsi dagang East Indian Company (EIC). Pemerintah Inggris memberikan hak istimewa kepada IEC.
Thomas Stamford Raffles

Pada abad ke 18, para pedagang Inggris banyak melakukan perdagangan di Indonesia, seperti Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jakarta. Bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Perancis, Inggris selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia. Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raflles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang.
Perjanjian Tuntang dilakukan pada 18 September 1811 yang berisi sebagai berikut: Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Calcuta, India Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris. Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris. Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris. Thomas Stamford Raffles yang berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda, memberikan kesempatan rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas. Meski keberadaan Inggris tetap menindas rakyat Indonesia.

3.Bangsa Belanda

Tujuan Belanda datang ke Indonesia tentu sama dengan negara lainnya, yakni mencari kekayaan, monopoli perdagangan, dan mencari daerah jajahan. Selain itu, perang Belanda dengan Spanyol selama 80 tahun, membuat Belanda mencari daerah jajahan ke nusantara. Belanda datang pertama kali ke Indonesia pada 1596, di bawah  yang mendarat di Pelabuhan Banten. Kedatangan Belanda diusir penduduk pesisir Banten karena bersikap sombong dan kasar. Kemudian pada 1598, Belanda datang lagi yang dipimpin J.Van Heck . Pada 20 Maret 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang VOC.
Pelayaran Hongi

Tujuan  VOC adalah: Menghilangkan persaingan yang merugikan pedagang Belanda Menyatukan tenaga untuk menghadapi persaingan bangsa Portugis dan pedagang lainnya di Indonesia. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, guna membiayai perang melawan Spanyol. VOC juga menerapkan aturan paksa yang harus dilakukan Indonesia. Aturan tersebut yaitu: Monopoli dagang Pajak dibayar dengan hasil bumi Penjualan paksa hasil bumi kepada VOC Pelayaran Hongi Penebangan tanaman rempah milik rakyat Wajib menanam kopi di wilayah Priangan Jawa Barat Wajib menyerahkan upeti hasil bumi kepada kepala daerah yang sudah melakukan kerja sama dengan VOC.

Comments

  1. Dengan adanya perjanjian tersebut, Spanyol harus kembali ke Filipina dan melepaskan Kerajaan Tidore.
    Setelah berhasil menguasai Malaka, Portugis ingin menguasai Sumatera dengan ladang lada terbesar. Namun, Kerajaan Aceh berhasil menggagalkan. Di Pulau Jawa, Portugis mendapat sambutan baik di Pasuruan. Di kawasan lainnya, Portugis hanya berhasil menetap di Timor.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kedatangan Spanyol ke Indonesia hampir sama dengan Portugis, yaitu mencari kekayaan, daerah jajahan, dan menyebarkan agama Nasrani. Pada 8 November 1521, kapal dagang Spanyol tiba di Maluku setelah melewati Filipina, Kalimantan Utara, dan Tidore. Di Tidore, Spanyol disambut baik. Hal ini karena Kesultanan Tidore terlibat persaingan ekonomi di bidang perdagangan rempah-rempah dengan Kerajaan Ternate. Sehingga Kesultanan Tidore membutuhkan sekutu untuk mengimbangi Ternate yang sudah lebih dahulu bersekutu dengan Portugis.

      Peta Perjanjian Tordesilas

      Kedatangan Spanyol tentu mengganggu Portugis, karena akan terjadi persaingan dalam perdagangan rempah-rempah dalam monopoli dunia. Sehingga terjadi konflik. Portugis menuduh Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas pada 1494. Isi perjanjian tersebut: Membagi dunia di luar Eropa menjadi duopoli eksklusif antara bangsa Spanyol dengan Portugis. Wilayah Sebelah timur dimiliki Portugis sedangkan wilayah barat oleh Spanyol. Namun Spanyol tetap teguh bahwa Maluku kekuasaannya. Untuk menyelesaikan konflik tersebut Portugis melakukan perundingan di Saragosa pada 1529. Perundingan itu membuahkan hasil Perjanjian Saragosa untuk memperjelas Perjanjian Tordesillas. Bangsa Inggris Perhatian Bangsa Inggris kepada Indonesia sudah dimulai oleh penjajah F. Drake singgah di Ternate pada 1579. Kemudian datang ekspedisi lain yang dikirim pada abad ke-16 melalui kongsi dagang East Indian Company (EIC). Pemerintah Inggris memberikan hak istimewa kepada IEC.

      Thomas Stamford Raffles

      Pada abad ke 18, para pedagang Inggris banyak melakukan perdagangan di Indonesia, seperti Ambon, Banda, Kalimantan, Makassar, dan Jakarta. Bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Perancis, Inggris selalu mengancam kedudukan Belanda di Indonesia. Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raflles berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di Indonesia yang ditandai dengan Perjanjian Tuntang.
      Perjanjian Tuntang dilakukan pada 18 September 1811 yang berisi sebagai berikut: Pemerintah Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Calcuta, India Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris. Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris. Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris. Thomas Stamford Raffles yang berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda, memberikan kesempatan rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas. Meski keberadaan Inggris tetap menindas rakyat Indonesia.

      Delete
  2. Kedatangan Spanyol tentu mengganggu Portugis, karena akan terjadi persaingan dalam perdagangan rempah-rempah dalam monopoli dunia. Sehingga terjadi konflik. Portugis menuduh Spanyol telah melanggar Perjanjian Tordesillas pada 1494. Isi perjanjian tersebut: Membagi dunia di luar Eropa menjadi duopoli eksklusif antara bangsa Spanyol dengan Portugis. Wilayah Sebelah timur dimiliki Portugis sedangkan wilayah barat oleh Spanyol. Namun Spanyol tetap teguh bahwa Maluku kekuasaannya. Untuk menyelesaikan konflik tersebut Portugis melakukan perundingan di Saragosa pada 1529. Perundingan itu membuahkan hasil Perjanjian Saragosa untuk memperjelas Perjanjian Tordesillas. Bangsa Inggris Perhatian Bangsa Inggris kepada Indonesia sudah dimulai oleh penjajah F. Drake singgah di Ternate pada 1579. Kemudian datang ekspedisi lain yang dikirim pada abad ke-16 melalui kongsi dagang East Indian Company (EIC). Pemerintah Inggris memberikan hak istimewa kepada IEC.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Reformasi Gereja

Peradaban Mesopotamia

PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA