PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
BELANDA MENYERAH TANPA SYARAT KEPADA JEPANG
Serangan Jepang ke Hindia-Belanda terjadi pada tanggal 11 Januari 1942,dengan pendaratan pertama di Tarakan (Kalimantan Timur).Pada Februari 1942,Jepang menduduki Pontianak,Banjarmasin,Makassar,Palembang,dan Bali.Di daerah Jawa,Jepang pertama kali mendarat di Banten,kemudian Indramayu,Kragan(Rembang dan Tuban),dan Surabaya.
Pada bulan Maret 1942,Jepang menyerang Batavia dan Bandung.Sejak 9 Maret 1942,Indonesia menjadi daerah kekuasaan Jepang.Tujuan utama Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam,terutama minyak bumi guna mendukung industri dan kampanye perang jepang.Jawa di rancang sebagai pusat seluruh operasi militer di Asia tenggara,dan Sumatra sebagai sumber minyak utama.
Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Tjarda Van Starkenborg Stachouwer dan jenderal Hein Ter Poorteen tidak berdaya menghadapai serbuan kilat Jepang.Belanda pun menyerah tanpa syarat di kalijati,Subang Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942 kepada letnan Jenderal Hitoshi Imamura(Jepang)
Serangan Jepang ke Hindia-Belanda terjadi pada tanggal 11 Januari 1942,dengan pendaratan pertama di Tarakan (Kalimantan Timur).Pada Februari 1942,Jepang menduduki Pontianak,Banjarmasin,Makassar,Palembang,dan Bali.Di daerah Jawa,Jepang pertama kali mendarat di Banten,kemudian Indramayu,Kragan(Rembang dan Tuban),dan Surabaya.
Pada bulan Maret 1942,Jepang menyerang Batavia dan Bandung.Sejak 9 Maret 1942,Indonesia menjadi daerah kekuasaan Jepang.Tujuan utama Jepang menyerang dan menduduki Hindia-Belanda adalah untuk menguasai sumber-sumber alam,terutama minyak bumi guna mendukung industri dan kampanye perang jepang.Jawa di rancang sebagai pusat seluruh operasi militer di Asia tenggara,dan Sumatra sebagai sumber minyak utama.
Gubernur Jenderal Hindia-Belanda Tjarda Van Starkenborg Stachouwer dan jenderal Hein Ter Poorteen tidak berdaya menghadapai serbuan kilat Jepang.Belanda pun menyerah tanpa syarat di kalijati,Subang Jawa Barat pada tanggal 8 Maret 1942 kepada letnan Jenderal Hitoshi Imamura(Jepang)
TANGGAPAN TOKOH-TOKOH PERGERAKAN NASIONAL
Kedatangan Jepang pada awalnya di sambut baik oleh para tokoh Nasional kita,seperti Soekarno,Hatta,dan Ki Hajar Dewantara.Sebagian tokoh pergerakan,seperti Sam Ratulangi,M.H.Thamrin,dan Soetardjo,bersikap hati-hati akan gerakan ekpansionisme Jepang karena adanya unsur Fasisme di dalamnya.
Meskipun demikian,secara umum ada perasaan optimisme bahwa kedatangan Jepang akan segera membawa kemerdekaan.Ada 5 alasan yang mendasari perasaan optimis itu:
- Menyerahnya Belanda kepada Jepang di anggap sebagai akhir dari penjajahan Belanda dan di mulainya era baru di mana bangsa-bangsa Asia yang di pelopori Jepang dapat berdiri di atas kakinya sendiri.
- Jepang berjanji,jika perang Pasifik di menangkan bangsa-bangsa di Asia akan mendapat kemerdekaan.
- Sejak awal kedatangan Jepang telah membicarakan tentang kemerdekaan yang akan di berikan secara bertahap kepada bangsa-bangsa Asia.
- Jepang bersikap simpatik terhadap aktivitas pergerakan Nasional.
- Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia,seperti melakukan ibadah,mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang,menggunakan bahasa Indonesia,serta menyanyikan lagu kebangsaan"Indonesia Raya".
Selamat membaca semoga bermanfaat
ReplyDelete