SYAHIDNYA PEREMPUAN


AISHA sangat bersedih,ketika mendengar suaminya telah gugur di medan perang sebagai umat yang mati syahid.Dia lalu pergi mengadu kepada Ulama sambil menangis,"Aku sangat sedih wahai Ulama,sebab suamiku telah berpulang dan menjadi syahid."
Ulama itu tersenyum lalu berkata,"seharusnya engkau bahagia,sebab suamimu akan di jamin keberadaannya di surga oleh ALLAH S.W.T.".
Aisha Semakin menangis,"Aku sedih karena aku tidak bisa syahid seperti suamiku dan bersamanya di surga"
Ulama itu bertanya,"Ini artinya engkau ingin mati dalam keadaan syahid."
Aisha mengangguk dan berkata,"Apakah aku akan mengacungkan senjata di medan perang dan mati di sana?"
Ulama itu menggeleng,"Apakah ketika suamimu hidup engkau sudah yakin bahwa engkau adalah seorang istri yang Shalihah dan berbakti?"
Aisha menggeleng pelan ,"aku tidak tahu."
Ulama kembali bertanya,"Baiklah,apa yang engkau lakukan selama menjadi seorang istri?"
Aisha menjawab,"Aku meneladani para istri Rosulullah yang mulia,wahai Ulama.Aku selalu mendoakan kebahagiaan baginya.Aku menemaninya dalam keadaan baik dan buruk.Aku tidak pernah keluar rumah tanpa izinnya walau sejengkalpun.Aku merawatnya dari bangun tidur Hingga akan tertidur.Aku mencukupi kebutuhan batinnya.Aku tidak pernah membantah.Aku menjaga amanahnya,baik secara lisan maupun apa yang terlihat mataku,misalnya hartanya.Aku menjaga ana-anaknya dan aku mencintainya karena ALLAH."
Ulama itu tersenyum simpul,"Engkau telah menunaikan kewajibanmu sebagai seorang istri yang di ridhoi ALLAH S.W.T..Teruskan menjaga anak-anaknya dan jadikan mereka khalifah-khalifah di bumi ini.Maka engkau akan menjadi syahid karenanya."
Aisha tertegun sejenak,"Apakah benar,wahai Ulama?"
Ulama menjawab,"Sebab syahidnya perempuan adalah ketika dia meninggal karena melahirkan atau dia menjadi istri dan ibu yang shaliha dan bermanfaat bagi keluarganya."
Aisha tersenyum bahagia lalu beranjak dari duduknya,"Terima kasih ulamaku.Aku akan mengantarkan anak-anak kami menjadi khalifah di bumi ini dan menyusul suamiku di surga kelak."

Comments

Popular posts from this blog

Reformasi Gereja

Peradaban Mesopotamia

PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA